Dalam kehidupan kita sehari-hari, kebutuhan akan energi merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan. Saat ini, sumber energi terbarukan menjadi hal yang kerap diperbincangkan dan popular, di tengah upaya untuk menghentikan ketergantungan pada sumber energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Seperti kita ketahui, sumber energi fosil jumlahnya terbatas dan memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Sumber energi terbarukan dianggap sebagai solusi dan pilihan saat ini, dengan tujuan agar menjaga lingkungan sekaligus memanfaatkan sumber daya alam maupun makhluk hidup yang ada di bumi. Sumber energi alam antara lain matahari, angin, air dan panas bumi. Sementara sumber energi dari makhluk hidup ini ada banyak jenisnya, mulai dari biomassa, biogas, biofuel, bioetanol, serta biodiesel. Lantas, apa perbedaan masing-masing sumber energi ini?
Biomassa
Pertama, biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, berupa produk maupun buangan. Contoh bahan dasarnya adalah tanaman, pohon, ubi, rumput, kotoran ternak, tinja, limbah pertanian, dan sebagainya. Tidak seperti sumber-sumber alamiah lain seperti petroleum, batubara dan bahan bakar nuklir, biomassa adalah sumber energi terbarukan yang berbasis pada siklus karbon.
Sumber energi biomassa ada yang bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar. Contoh bahan bakar biomassa yang dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar pemanas atau sumber tenaga antara lain briket arang, briket sekam padi, briket ranting dan daun kering. Sementara, pemanfaatan secara tidak langsung dengan dicampur dengan bahan lain, seperti premium maupun solar, sebelum digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Atau, cara lainnya adalah dengan mengkonversi biomassa menjadi DME (Dimethyl Ether) yang memiliki karakteristik mirip dengan LPG agar dapat dimanfaatkan dalam rumah tangga.
Biofuel
Secara umum, salah satu bahan bakar yang berasal dari biomassa adalah biofuel. Biofuel merupakan cairan atau gas yang berfungsi sebagai bahan bakar transportasi yang berasal dari biomassa. Sumber energi ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu biogas, bioetanol dan biodiesel. Sama seperti biomassa, biofuel merupakan sumber energi ramah lingkungan yang terbuat dari materi hidup, biasanya tanaman. Namun, ada beberapa hal yang membedakan jenis-jenis biofuel ini.
Bioetanol
Bioetanol misalnya, merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (jenis selulosa) dengan menggunakan bantuan mikroba. Sumber energi ini diproduksi dari tanaman yang mengandung selulosa, seperti gandum, tebu, jagung, singkong, ubi, buah-buahan, hingga limbah sayuran. Bioetanol ini bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar, namun dicampur dengan bensin dengan takaran tertentu.
Biodiesel
Selanjutnya, biodiesel merupakan bahan bakar yang terbuat dari minyak tanaman, seperti minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak buah jarak, bahkan minyak bunga matahari. Di Hawaii dan Jepang, biodiesel dibuat dari minyak goreng bekas (minyak jelantah). Berbeda di Indonesia, kebanyakan biodiesel dihasilkan dari minyak sawit mentah. Biodiesel juga bisa dibuat dari minyak hewan, namun kebanyakan negara membuatnya dari tumbuh-tumbuhan. Biodiesel bisa berfungsi untuk menggantikan bahan bakar kendaraan bermotor.
Biogas
Biogas sendiri merupakan bahan bakar dari hasil fermentasi sampah tumbuhan atau kotoran, baik manusia atau hewan. Saat dilakukan proses fermentasi, sampah atau kotoran itu akan mengeluarkan gas, yang disebut dengan biogas itu. Biasanya, sumber energi ini digunakan untuk menyalakan listrik atau kompor.
Recent posts
Drop us a line!
Share
General Inquiries
Phone
+62 21 2949 1946
Headquarter
The CEO Building Level 12th,
Jl. TB Simatupang No. 18C,
Cilandak Barat, Cilandak,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12430
Indonesia
Qualitas Sertifikasi Indonesia
PT Qualitas Sertifikasi Indonesia